JURNAL REFLEKSI MINGGUAN KE-6
Saya
merasa bahagia karena mendapatkan dukungan besar dari Kepala sekolah. Beliau
meminta saya menyusun Proposal Kegiatan selama Pendidikan Guru Penggerak. Saya
membuat program “ Menciptakan Budaya Positif dan
Merdeka Belajar di Sekolah sebagai Implementasi Nilai dan Peran Guru Penggerak
berdasarkan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Indonesia dengan
judul SMPN 1 SUNGKAI SELATAN CERIA (Cerdas, Edukatif, Reflektif,
Inovatif, Agamis)”.
Nominal yang tertera pada proposal
tersebut menjadi bahan perbincangan rekan saya. Proposal yang sudah saya
ajukan, sebagian mendapatkan persetujuan, dan sebagian lainnya tidak. Saya mengerti
dengan hal ini karena kebutuhan sekolah tentulah banyak untuk kegiatan lainnya.
Saat proposal tersebut saya serahkan kepada bendahara BOS, proposal tersebut
dikembalikan kepada saya untuk menyimpannya. Saat itu saya tidak berfikir
apapun kecuali agar proposal tersebut tidak terserak. Tetapi 2 hari setelah itu
saya kaget karena beredar rumor bahwa saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
atas biaya BOS yang bernilai besar. Salah satu rekan guru bertanya kepada saya,
sudah berapa rupiah uang sekolah saya gunakan untuk PGP. Saya jawab “saya belum
serupiahpun menggunakan uang sekolah”.
Saya merasa sedih. Usaha saya untuk
memajukan pendidikan di kelas dan sekolah tidak mendapatkan respon positif dari
rekan guru. Saya berusaha mengurai kesedihan saya dengan berdiskusi bersama ibu
Nina Marlina, S.Pd dan ibu Zakiyah, S.Pd. Rekan guru yang selalu memberikan
dukungan dan arahan kepada saya selama Pendidikan Guru Penggerak. Saya meminta
pendapat bapak Agus Ramadhan, S.Pd selaku rekan guru sekaligus Pengajar Praktik
pada Pendidikan Guru Penggerak. Saya juga menyampaikan kejadian ini pada
Pengajar Praktik saya, ibu Syifahayu, M.Pd.
Alhamdulillah, saya bersyukur berada
diantara orang-orang baik. Saya merasa sedikit lega atas saran yang saya
dapatkan dari mereka. Kami berencana akan mengadakan sosialisasi pada
pendampingan ke-1.
Minggu
ini juga saya melaksanakan Kolaborasi Pengerjaan. Saya bersama ibu Bertha Wina
dan ibu Tri. Kami berdiskusi tentang Peta Kekuatan Guru Penggerak untuk
mewujudkan Visi. Dalam diskusi tersebut saya memperhatikan karakter rekan-rekan
diskusi. Ada yang mendominasi, dan ada juga yang kurang mampu merangkaikan
kata-kata. Hal ini saya jadikan pembelajaran bagi diri saya agar saya dapat
lebih menghargai oranglain. Setelah diskusi selesai yaitu pada pukul 17.00 wib,
kami diberi tugas untuk membuat Peta Kekuatan dengan design yang menarik dan
ahrus dikumpulkan paling lambat pukul 19.00 wib. Dengan waktu yang sangat
pendek, bersamaan dengan menyelesaikan tugas Sie PAI Kemenag Lampung Utara,
saya berusaha menyelesaikannya. Tiba-tiba listrik padam, sedangkan waktu sudah
menunjukkan pukul 19.00 wib, tugas belum saya unggah pada LMS. Saya panik luar
biasa. Dengan kondisi laptop yang lowbatt dan gagal unggah melalui handphone,
saya meminta bantuan teman kelompok saya yaitu bapak Kasmianto, S.Pd untuk
mengakses SIMPKB saya dan mengunggah tugas yang sudah saya buat.
Keesokan harinya saya mengikuti
diskusi presentasi mengenai Peta Kekuatan yang sudah saya buat sebelumnya.
Dalam kegiatan ini, salah satu anggota
kelas saya, ibu Ninik Rahayu tidak hadir. Beliau sering tidak hadir pada
kegiatan Eksplorasi dan Elaborasi. Saya bersama teman-teman anggota kelompok D2
berencana silaturrahmi ke kediaman beliau.
Dalam kegiatan kelas, saya meminta 2 rekan guru yaitu ibu Hastuti, S.Pd dan ibu Zakiyah, S.Pd untuk memberikan komentar pembelajaran. Saya menggunakan metode Kuis menggunakan website Quizziz dan Ceramah dengan menayangkan gambar menggunakan proyektor. Siswa merasa senang dan bersemangat. Saya membuat Kuisioner Feedback Siswa yang saya bagikan melalui walikelas.
Komentar
Posting Komentar