REFLEKSI MINGGU KE-1

Minggu ini saya mendapatkan pengetahuan tentang filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat  menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan  tumbuhnya kekuatan kodrat anak”. KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Maka dari itu perlunya diterapkan Merdeka Belajar terhadap peserta didik.

Selama proses kegiatan belajar modul 1.1.a.2 sampai 1.1.a.5.2 saya merasakan adanya kebebasan mengemukakan pendapat dan kesempatan untuk mengkritisi sebuah masalah sesuai dengan pemikiran saya. Saya mendapatkan bimbingan penuh dari Instruktur, Fasilitator, dan Pengajar Praktik. Ketika saya menemukan sebuah kesulitan, saya mendapatkan banyak tempat untuk bertanya. Semua hal ditangani oleh bidangnya, contohnya pada saat akan dan sedang melaksanakan kegiatan di LMS. Pada pertemuan awal saya mendapatkan penjelasan mengenai LMS dan fitur-fitur di dalamnya. Penjelasan secara detail dan lengkap. Dalam mengisi kolom tugas pada LMS juga saya dibimbing serta diarahkan oleh fasilitator. Ketika kelompok saya melakukan kesalahan pemahaman terhadap tugas presentasi, kelompok saya langsung didampingi oleh Pengajar Praktik. Kami diberikan berbagai sumber informasi untuk dijadikan bahan rujukan melengkapi kekurangan tugas kami. Pengajar Praktik membesarkan hati kami hingga kami yang tadinya patah semangat mulai bergairah kembali. Dalam mengerjakan tugas, saya bersama-sama teman kelompok saling melengkapi, bekerjasama membagi tugas. hal membuat saya merasakan lebih ringan daripada mengerjakan tugas sendiri. Dalam mengambil kesepakatan dalam kelompok, kami selalu bermusyawarah, walaupun secara virtual, tapi kami meluangkan waktu untuk fokus mencapai tujuan bersama. Saya merasa kelompok saya adalah lingkungan keluarga baru bagi saya. Saya merasa pendamping praktik adalah penyemangat saya. Saya merasa fasilitator adalah pengarah bagi saya.

Awalnya saya sama sekali tidak paham apa yang akan dilakukan selama Pendidikan Guru Penggerak. Dengan penjelasan pada Lokakarya 0 belum cukup bagi saya untuk dapat menangkap informasi yang jelas. Saya sering tidak dapat mengikuti kegiatan vicon dengan baik, karena saya masih dalam kondisi sakit dan isolasi mandiri. Di tengah penjelasan saya sering merasa lemah, saya menyimak sembari merebahkan tubuh ke tempat tidur. Apalagi saya juga sedang mengikuti kegiatan Workshop online yang juga banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas. Pernah saya tertinggal masuk G-Meet karena hari itu sinyal internet di daerah saya down. Saya berusaha berpindah-pindah lokasi untuk menemukan jaringan yang stabil. Sampai akhirnya saya harus pindah ke desa sebelah. Saya meninggalkan anak-anak saya yang masih kecil di rumah hanya berdua kakak adik. Dalam kondisi demikian, saya tidak dapat menyimak penjelasan fasilitator secara maksimal. Akhirnya ketika mengerjakan tugas, saya salah. Padahal saya sudah berdiskusi dengan teman kelompok. Namun karena diskusi dilakukan secara virtual dan kondisi malam saat fisik sudah lelah, dan waktu yang sempit untuk dapat segera menyelesaikan tugas, maka saya gagal paham terhadap instruksi LMS.

Saya tetap berusaha sekuat tenaga saya untuk mengejar ketertinggalan saya. Saya tetap berusaha memperbaiki kesalahan tugas saya. Saya meminta penjelasan kembali kepasa fasilitator, saya meminta bimbingan kepada pengajar praktik, dan saya berdiskusi kepada teman kelompok saya.

Saya merasa senang mengikuti pembelajaran. Meskipun terdapat hambatan, namun saya lega karena selalu mendapatkan solusinya.

Kebetulan jadwal mata pelajaran saya jatuh pada tanggal 16 Agustus 2021, saya baru mengadakan 1x pertemuan. Saya coba menerapkan Merdeka Belajar dengan membagikan Angket Pra Belajar kepada peserta didik yang berisi tentang kondisi di rumah, kelengkapan fasilitas belajar di rumah, serta minat bakat masing-masing peserta didik. Pembelajaran saya lakukan melalui media kelas Whatsapp Group. Saya masih merasa kesulitan mendapatkan respon dari peserta didik. Dari 29 peserta didik yang masuk ke dalam Whatsapp group, hanya 14 siswa yang hadir pada pertemuan pertama. padahal ada 23 peserta didik yang telah membaca postingan tugas saya. Saya belum fokus untuk menghubungi mereka satu persatu karena saya juga masih sibuk memusatkan piikiran saya pada tugas-tugas LMS.

Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini adalah bahwa saya harus lebih teliti dalam memahami sebuah instruksi. Saya harus lebih pandai membagi waktu agar seluruh tanggungjawab dapat terselesaikan dengan baik. Saya perlu mengurangi kegiatan lainnya seperti Workshop Online yang juga memerlukan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas di dalamnya.

Hal baru yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini adalah saya sadar bahwa kemampuan waktu dan fisik saya terbatas. Saya harus dapat memilih prioritas kegiatan. Saya perlu memperbanyak diskusi dengan teman untuk mendapatkan pencerahan.

Setelah peristiwa ini, saya akan lebih fokus pada satu kegiatan saya, baru setelah selesai dengan baik, saya boleh melakukan kegiatan yang lainnya. Sehingga tujuan sebuah kegiatan yang saya ikuti dapat tercapai dengan baik. Saya akan lebih membuka diri dan pikiran saya terhadap oranglain.

Komentar

Postingan Populer