DEMONSTRASI KONTEKSTUAL - PEMIKIRAN FILOSOFIS KI HADJAR DEWANTARA DALAM KARYA

Sebagai gambaran, metafora atau perlambang dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk memahami sebuah konsep yang rumit. 


Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dikenal dengan Panca Darma (Lima Asas). Kelima asas tersebut adalah Asas Kodrat Alam, Asas Kemerdekaan, Asas Kebudayaan, Asas Kebangsaan, dan Asas Kemanusiaan yang dapat dilambangkan sebagai sungai. Sungai adalah aliran air di permukaan yang besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan tempat mengalirnya air secara grafitasi menuju ke tempat yang lebih rendah. Sungai juga merupakan salah satu wadah tempat berkumpulnya air dari suatu kawasan. Apabila aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran sungai tidak diimbangi dengan kesadaran melestarikan lingkungan sungai, maka kualitas air sungai akan buruk. Tetapi jika sebaliknya aktivitas manusia diimbangi oleh kesadaran menjaga lingkungan sungai, maka kualitas air sungai akan relatif baik. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan.


Dalam proses pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, murid diibaratkan sebagai sungai. Kodrat sungai mengalir dari hulu ke hilir, tidak ada satu manusia pun yang mampu merubahnya, ia merdeka. Tugas kita adalah menjaga sungai tersebut agar tetap bergerak menuju ke laut sesuai budaya, kebangsaan, dan kemanusian lokal. Sehingga sungai tersebut dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di sekitarnya serta menjaga keseimbangan alamnya, sebagaimana tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menjadi manusia yang selamat dan bahagia.

Komentar

Postingan Populer