1.2.a.3. Mulai dari diri - Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak
Momen
yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan mempengaruhi diri
saya sampai saat ini karena momen tersebut sangat berkesan dibandingkan momen
yang lain.
Pada peristiwa negatif yang saya alami, saya merasa sangat hancur. Bahkan sampai sekarang masih ada guru saya yang menyimpan rasa benci kepada saya. Saya sudah berusaha meminta maaf dan menjelaskan bahwa saat itu usia saya masih 14 tahun dan sekarang saya sudah berubah lebih baik. Namun guru tersebut tetap bersikap acuh kepada saya. Saya merasa tidak nyaman setiap kali bertemu dengan beliau.
Sedangkan pada peristiwa positif, saya merasa seperti mendapatkan secercah cahaya di gelapnya malam. Saya yang saat itu berusia 18 tahun sering mendapatkan benturan masalah di sekolah, baik dengan teman maupu dengan guru. Setiap saya mendengarkan nasehat beliau, saya mendapatkan solusi. Pesan-pesan beliau masih saya ingat sampai sekarang, bahkan ada pesan beliau yang saya jadikan motto hidup saya. “Hidup sekali hiduplah yang berarti, berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja”.
Guru adalah sosok penuntun tumbuh kembang siswa selama masa sekolah. Segala kejadian yang terjadi pada masa sekolah akan menjadi kenangan dalam kehidupan siswa di masa mendatang. Jika kenangan tersebut buruk, maka akan mempengaruhi pribadi siswa tersebut, bahkan bisa tersimpan di alam bawah sadar siswa dan menjadi sugesti. Sedangkan jika kenangan tersebut baik, maka dapat menjadi motivasi siswa meraih keberhasilan masa depannya. Dengan demikian, dalam proses menuntun siswa pada masa sekolah, hendaknya seorang guru berusaha menghadirkan peristiwa-peristiwa positif terhadap siswa.
Pada usia belajar, murid membutuhkan kehadiran guru sebagai penuntun yang menghantarkan murid menyongsong masa depan. Isilah dengan peristiwa-peristiwa penuh makna, agar kelak murid menjadi manusia yang selamat dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar